Tawarruk Adalah Duduk Pada Waktu. Yang dimaksud oleh sahabat yang meriwayatkan duduk tawarruk adalah duduk pada tasyahud akhir sedangkan sahabat yang meriwayatkan duduk iftiraasy maka yang ia maksud adalah tasyahud awal. Mazdhab hanbali berpendapat bahwa untuk shalat yang hanya memiliki satu tasyahud maka duduknya adalah duduk iftirasy.
Lihat al majmu an nawawy 3 450 namun manakah cara duduk yang afdhal bagi masbuk. Yang dimaksud oleh sahabat yang meriwayatkan duduk tawarruk adalah duduk pada tasyahud akhir sedangkan sahabat yang meriwayatkan duduk iftiraasy maka yang ia maksud adalah tasyahud awal. Dan tidaklah dilakukan duduk tawarruk kecuali pada shalat yang memiliki dua tasyahud yaitu pada tasyahud yang kedua.
Mazdhab hanbali berpendapat bahwa untuk shalat yang hanya memiliki satu tasyahud maka duduknya adalah duduk iftirasy.
Cara duduk tahiyat akhir ini adalah dengan duduk tawarruk iaitu dengan meletakkan punggung di atas lantai dan kaki kiri disilangkan ke bawah kaki kanan sambil kaki kanan ditegakkan. Syaifuddin zaini menyampaikan tata cara duduk iftiras dengan tuntunan rasul. Demikianlah pemahaman yang seharusnya demi mengkompromikan antara hadits hadits ini terlebih lagi hadits abu humaid as sa idi telah disetujui oleh. Ketika seseorang tidak mampu duduk tawarruk atau tidak mampu melakukan apa saja di dalam sholat maka tidak mengapa.
